Selasa, 25 November 2014

LG G Flex Tahan Digencet Beban Berat

Smartphone anyar ada yang memiliki fitur anti air, anti debu dan anti benturan. Rupanya, LG yang memproduksi G Flex juga menyematkan kemampuan tangguh, di mana smartphone ini memiliki ketahanan saat mengalami tekanan fisik. Klik Disini
LG G Flex Tahan Digencet Beban Berat
Dilansir Ubergizmo, Jumat (25/4/2014), seperti diketahui LG G Flex memiliki desain layar yang melengkung. Pada saat pengembangan smartphone, G Flex mendapatkan serangkaian tes untuk membuktikan ketahanan handset Android tersebut.

Pada saat pengujian, G Flex mengalami penekanan di bagian belakang sehingga membuatnya tegak lurus, tanpa melengkung. Kabarnya, LG menguji G Flex untuk menerima 100 rangkaian pengulangan dengan berat 88 lbs.

Padahal, tekanan dengan berat 30 lbs saja sudah bisa membuat smartphone G Flex menjadi datar. Konon, perusahaan asal Korea Selatan ini sampai ribuan kali menekan bagian fisik smartphone.

Setelah seribu kali digencet dengan berat 88 lbs, smartphone dengan layar 6 inci itu tetap dapat berfungsi secara normal. 

Kamis, 20 November 2014

Mei, Microsoft Siapkan Tablet Surface Terbaru?

Microsoft Surface Mini kabarnya akan diluncurkan pada Mei. Bocoran informasi ini datang dari daftar produk Amazon, yang kabarnya hadir pada bulan depan. Handphone Komputer
Mei, Microsoft Siapkan Tablet Surface Terbaru?

Dilansir Slashgear, Jumat (25/4/2014), pada September tahun lalu, Microsoft mengungkap bahwa tablet terbarunya akan diluncurkan pada 2014. 

Sebuah daftar produk di Amazon mengungkap 'ultra-thin Smart Cover Case', yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut hanya akan sesuai dengan tablet Microsoft Surface Mini.

Informasi itu secara jelas menyebutkan 18 Mei, yang disebut-sebut sebagai waktu peluncuran produk tablet buatan Microsoft tersebut. Informasi ini meluruskan rumor yang terungkap akhir tahun lalu, yang menyebut Surface Mini akan hadir pada Musim Semi 2014.

Informasi yang beredar mengungkapkan, Surface Mini akan menampilkan ukuran layar 8 inci. Perangkat ini akan mendukung semacam stylus atau pena khusus tablet.  Belum diketahui berapa banderol perangkat ini.

Sabtu, 15 November 2014

Nokia Resmi Bergabung dengan Microsoft

Perusahaan raksasa Microsoft Corporation secara resmi mengumumkan bahwa proses akuisisi atas bisnis Nokia Devices and Services telah selesai, Jumat kemarin. Teknologi Terbaru
Nokia Resmi Bergabung dengan Microsoft

Artinya, setelah ponsel sejuta umat itu resmi dibeli oleh Microsoft senilai USD 7,2 miliar, seluruh regulasasi yang berkaitan dengan kebijakan diatur oleh pihak Microsoft, yakni perusahaan piranti lunak besutan Bill Gates itu. 

CEO Microsoft, Satya Nadella dalam rilis yang diterima, Sabtu (26/4/2014) mengatakan bahwa akusisi sudah sesuai dengan harapan, karena sudah disetujiui oleh para pemegang saham Nokia dan oleh badan lembaga regulasi pemerintah di seluruh dunia, meski sebelumnya sempat mengalami hambatan regulasi pada 2013.

“Hari ini kami menyambut bergabungnya bisnis Nokia Devices and Services ke dalam keluarga Microsoft. Kemampuan mobile dan aset yang mereka bawa akan memajukan transformasi kami,” kata CEO Microsoft, Satya Nadella.
 
"Bersama dengan semua partner, kami terus fokus untuk menghadirkan inovasi secara lebih cepat melalui visi mobile first, cloud first kami,” jelas Nadella. Penyelesaian akuisisi ini. Kata Nadella menjadi langkah awal yang akan membawa kedua organisasi ini menjadi satu tim.

Senin, 10 November 2014

Resmi Milik Microsoft, Nokia Tak Lagi Produksi Ponsel?

Handphone Nokia, atau yang akrab dikenal sebagai ponsel sejuta umat, Jumat kemarin resmi tidak lagi sebagai produsen pembuat smartphone yang di tahun 1990-an sempat merajai ponsel di Indonesia. Teknologi Indonesia
 Resmi Milik Microsoft, Nokia Tak Lagi Produksi Ponsel?

Perusaan raksasa perangkat lunak resmi membeli Microsoft senilai USD 7,2 miliar, artinya seluruh regulasasi yang berkaitan dengan kebijakan diatur oleh pihak Microsoft, perusahaan piranti lunak besutan Bill Gates itu. 

“Hari ini kami menyambut bergabungnya bisnis Nokia Devices and Services ke dalam keluarga Microsoft. Kemampuan mobile dan aset yang mereka bawa akan memajukan transformasi kami,” kata CEO Microsoft, Satya Nadella dalam keterangan yang diterima Okezone, Sabtu (26/4/2014). 

Nadella mengaku gembira, karena akusisi sudah sesuai dengan harapan, karena sudah disetujui oleh para pemegang saham Nokia dan oleh badan lembaga regulasi pemerintah di seluruh dunia, meski sebelumnya sempat mengalami hambatan regulasi pada 2013. Nadella mengatakan, ini menjadi langkah awal yang akan membawa kedua organisasi ini menjadi satu tim.

Dengan suksesnya proses akuisisi ini, menandakan bahwa Nokia yang dahulu dikenal sebagai perusahaan memproduksi handset, yang menguasai pasar, khususnya Indonesia, akan berakhir juga. Microsoft sendiri belum secara resmi mengumumkan, apakah akan melanjutkan kiprah memproduksi ponsel yang selama ini dilakukan Nokia.

Akan tetapi, Nadella mengatakan bisnis perangkat yang mencakup smartphone da tablet Lumia, ponsel Nokia, perangkat keras Xbox, Surface, serta aksesoris dan produk-produk Perceptive Pixel (PPI), yang sudah berjalan tetap dalam pengawasan dan tanggung jawab Nadella selaku CEO Microsoft.

Nantinya, itu akan dipegang oleh Mantan Presiden dan CEO Nokia Stephen Elop, yang akan bertanggung jawab kepada Nadella. Elop akan menjabat posisi Executive Vice President dari Microsoft Devices Group.

Rabu, 05 November 2014

Sang Perancang Smartphone HTC Hengkang

Sang desainer atau perancang ponsel HTC, Scott Croyle memutuskan meninggalkan perusahaan yang dipimpinnya selama ini. Scott yang selama ini mengisi posisi sebagai Senior Vice President of Design HTC itu, belum menginformasikan akan berlabuh kemana setelah ini. Informasi Penting
Sang Perancang Smartphone HTC Hengkang

Dalam sebuah keterangan resminya seperti dikutip Phonearena, HTC menjelaskan bahwa  meski sudah mundur, Scott masih harus bekerja hingga masa transisi peralihan dan akan terus bekerja sama dengan HTC, sebagai konsultan. 

"HTC tetap di garis depan inovasi smartphone. Scott Croyle akan fokus pada proyek-proyek khusus dan berdedikasi pada perkembangan generasi berikutnya," jelas HTC dalam keterangan resminya, Sabtu (26/4/2014).

Selanjutnya, posisi Scott akan dipegang oleh Jonah Becker,  yang merupakan bagian dari tim Croyle. Dia sebelumnya bertugas memimpin desain di kantor HTC, San Francisco. 

HTC telah berada diposisi menguntungkan dengan beberapa manajer senior yang akhir-akhir ini memutuskan bergabung. Keberangkatan Croyle emamng akan memiliki pengaruh signifikan, tapi tidak akan berdampak negatif bagi produk premium yang segera dirilis, HTC One.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Beginilah Gambaran Permainan Game Masa Depan

Perangkat game virtual reality (VR), Oculus Rift, didemonstrasikan cara bermainnya pada game Sonic. Sebuah video menggambarkan seperti apa permainan yang memiliki konsep pengalaman gamer secara langsung. Berita Terbaru
Beginilah Gambaran Permainan Game Masa Depan

Jika Anda akrab dengan game bernama Sonic, tentunya tahu bahwa permainan tersebut memiliki karakter utama Sonic si landak yang mampu berlari sangat cepat dan mengumpulkan ratusan gelang emas. Jika pada konsol Sega atau PlayStation para gamer memainkan Sonic untuk berlari cepat, di perangkat Oculus VR ini gamer bermain sebagai Sonic.

Perangkat VR memang memungkinkan pemainnya seperti memainkan si karakter utama dengan pandangan orang pertama. Tampilannya seperi game Counter Strike, Battlefield, dan lainnya yang berbasis First Person Shooter (FPS). 

Namun yang membedakan adalah perangkatnya. Dengan menggunakan Oculus Rift, gamer melihat langsung dengan mata kepalanya seperti berada di dalam game tersebut. Sedangkan gam FPS lain hanya menonton di layar komputer atau televisi.

Pada game Sonic dengan Oculus Rift ini, pengguna melaju dalam kecepatan Sonic dan melintasi jalur yang melingkar-lingkar. Jadi, Anda tampak seperti sedang bermain roller coaster. Sebelumnya, perangkat Oculus Rift ini juga pernah diuji coba pada judul game jadul The Legend of Zelda. Untuk melihat langsung seperti apa permainannya

Senin, 20 Oktober 2014

Temuan Penting di Indonesia Berkaitan dengan Pekerjaan dan IT

VMware, Indonesia, pemimpin global virtualisasi dan infrastruktur cloud, mengumumkan hasil penelitian VMware MeConomy 2014, yang mempelajari dinamika perubahan New Workplace (tempat kerja baru), seiring bergantinya profil pekerja dari seorang baby boomer ke seorang millenial. Klik Disini
Temuan Penting di Indonesia Berkaitan dengan Pekerjaan dan IT

Tenaga kerja millennial (juga dikenal sebagai Pekerja Baru), adalah orang yang lahir di era mobile, menduduki posisi-posisi di korporasi, dan mereka memiliki harapan tinggi kepada IT untuk memungkinkan melakukan bisnis sesuai dengan cepatnya kehidupan. 

Mereka lahir setelah tahun 1982, dan sekarang berusia antara 12 sampai dengan 32 tahun. Untuk 10 tahun berikutnya, mereka akan terus memasuki tenaga kerja, merubah workplaces (tempat-tempat kerja).

Temuan-temuan Penting di Indonesia, dintaranya adalah, 87 persen responden pekerja dewasa di Indonesia memiliki banyak perangkat, 92 persen responden pekerja dewasa di Indonesia worked-on-the-go (bekerja saat perjalanan berangkat dan pulang kerja), lebih dari 60 persen responden pekerja dewasa di Indonesia menganggap “kerja adalah sesuatu yang dilakukan tidak masalah dimanapun berada”.

Selanjutnya, 72 persen responden pekerja dewasa di Indonesia percaya mereka dapat memempertahankan tingkat produktivitas diluar kantor paling sedikit 50 persen dari waktu saat bekerja di dalam kantor 64 persen pekerja dewasa di Indonesia merasa rumah mereka atau rumah merangkap tempat tinggal (home office) adalah tempat kerja ideal.  

Penelitian ini merefleksikan sebuah kenyataan baru dimana lebih banyak karyawan menginginkan kemampuan untuk bekerja jauh dari kantor, di setiap waktu dan di setiap perangkat.

Karena itulah, perusahaan-perusahaan di Indonesia mendapati tantangan yang meningkat untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan ‘millenial’ – yang ingin komputasi untuk beroperasi sesuai keinginan mereka terhadapnya, dan yang ingin mendapat informasi kapan saja dan dimana saja mereka memerlukannya. 

"Nah, IT harus mampu untuk menyediakan mereka kebebasan bekerja di perangkat apapun yang mereka inginkan, seperti desktop, laptop, tablet atau smartphone; mereka ingin kebebasan memilih aplikasi; dan mereka ingin fleksibilitas dengan penyimpanan data,” kata Andreas Kagawa, Country Manager, VMware, Indonesia, di Jakarta, Sabtu (26/4/2014). 

Meningkatnya Permintaan IT Oleh karena itu, dengan banyaknya titik akses seperti laptop, tablet, dan smartphone, pekerja mobile memberikan tekanan pada departemen IT untuk menghantarkan jasa dan akses tingkat tinggi tanpa adanya risiko.

Para pekerja yang di survei mengharapkan perusahaan mereka untuk mendukung tenaga kerja mobile dengan, menyediakan kebijakan kerja yang fleksibel, lengkap dan dapat diterima (63 persen), menyediakan perlengkapan dan perangkat keras yang membenarkan mereka untuk bekerja dimana saja (60 persen), memungkinkan akses ke aplikasi yang mereka butuhkan di perangkat mereka sendiri (60 persen).

Untuk dukungan IT, para pekerja yang disurvei ingin sekali untuk memiliki, Akses network yang lebih cepat (63 persen), Perlengkapan yang berfungsi (46 persen), Respon yang cepat/real-time terhadap permintaan IT (46 persen).